Sabtu, 10 Juli 2010

"Sudah Waktunya KNPI Bersatu"

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengapresiasi upaya semua pihak yang berinisiatif menyatukan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Setelah terpecah dua kepengurusan sejak dua tahun lalu, Menpora menganggap sudah waktunya melakukan langkah kongkrit untuk menyatukan KNPI.

Hal tersebut diutarakannya usai menerima sembilan perwakilan Organisasi Kepemudaan di ruang kerjanya, Gedung Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Senayan, Jakarta, Selasa (22/6) siang. Bagaimanapun, menurut Menpora, KNPI merupakan organisasi milik semua pemuda yang menjadi wadah bagi organisasi-organisasi kepemudaan di Indonesia. "Kalau pemuda-pemuda dan organisasi kepemudaan menginginkan bersatu kembali, tentu saja sangat positif. Kita harapkan semua dapat terlibat, dan DPD-DPD KNPI juga sudah menginginkan bersatu. Sudah waktunya untuk mengambil langkah-langkah kongkrit bagaimana menyatukan KNPI ke depan," ujarnya.

Ketua Umum DPP Pemuda Islam, Hasanuddin Sandi mengatakan, karena agak sulit untuk menyatukan kembali dua KNPI pimpinan Aziz Syamsudin dan Dolly Kurnia, maka sejumlah Organisasi Kepemudaan berinisiatif menggelar Forum Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional yang akan diikuti oleh seluruh organisasi kepemudaan termasuk dua pimpinan KNPI. "Di dalam forum ini kedua kepengurusan KNPI akan disatukan untuk merumuskan konsolidasi organisasi kepemudaan secara nasional," ujarnya seraya menambahkan acara tersebut juga akan menjadi tempat bersilaturahim semua organisasi kepemudaan.

Menpora mendukung acara silaturahim organisasi kepemudaan yang rencananya akan digelar Juli mendatang. Menpora juga berharap kegiatan organisasi kepemudaan jangan sampai terhenti akibat konflik yang terjadi di tubuh KNPI.

Selain Hasanuddin, perwakilan OKP lain yang menemui Menpora antara lain, Ketua Umum DPP Generasi Muda Sriwijaya Ilyas Indra, Ketua DPP Generasi Muda Karya Pembangunan Khoirudin, Sekjen Generasi Muda Kosgoro Sohan M, Wakil Sekjen PMII Nasgian dan Ketua Umum Pemuda Betawi Rachmat HS. Sementara, Menpora diwakili Staf Khusus Bidang Kepemudaan Kemenpora Fakhrudin dan Asisten Deputi Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Bambang Trijoko.(mal)

Senin, 14 Juni 2010

Nonton Bareng Bersama Menpora


Jakarta, 14 Juni 2010.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mengundang para pimpinan organisasi kepemudaan dan keolahragaan untuk nonton bareng di halaman kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga senayan,
"Saya mendukung karena dari kegiatan nonton breng ini diharapkan bisa menjadi ajang mengambil pelajaran sekaligus sebagai ajang silaturahmi," demikian disampaikan oleh Andi Malarangeng pada saat menerima panitia pelaksana nonton bareng di Kemenpora.

Andi: Nonton Bareng adalah Kegiatan Positif

Piala Dunia, memang mendunia. Tidak terkecuali di Indonesia. Digelarnya Piala Dunia di Afrika Selatan dan ditayangkannya pertandingan-pertandingan itu di layar kaca melahirkan trend baru, nonton bareng. Menpora Andi Mallarangeng berpendapat, nonton bareng ini adalah sesuatu yang positif, katanya usai nonton bareng Presiden SBY dan beberapa menteri, hari Jumat (11/6) malam, di Jimbaran, Bali.

"Saya mendukung karena dari kegiatan nonton breng ini diharapkan bisa menjadi ajang mengambil pelajaran sekaligus sebagai ajang silaturahmi," katanya. "Dari Kejuaraan Dunia Sepak Bola 2010 ini saya harap kita bisa banyak memetik pelajaran soal teknik-teknik bermain, sekalgus juga soal fair play, dan ketertiban para supporter,” tambahnya.

Kemenpora sendiri juga akan mengadakan nonton bareng di halaman depan kantor Kemenpora di Jl. Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, “Kami akan mengajak seluruh stake holder Kemenpora seperti komunitas olah raga dan komunitas pemuda yang selama ini menjadi mitra Kemenpora,” Mengenai pertandingan perdana Afrika Selatan lawan Meksiko, Andi mengatakan, "Kita menyaksikan teknik tingkat tinggi dua negara, serta melihat sportivitas, seperti misalnya saat gol Meksiko yang dianulir, para pemain Meksiko tetap menerima keputusan wasit, walaupun menurut saya kontroversial," ujar Andi.(sumber: www.kemenpora.go.id)

Senin, 10 Mei 2010

Kegiatan Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Selatan



Muara Teweh, Kalteng:
Pemimpin yang dekat dengan pemuda adalah pemimpin yang konsisten menjunjung tinggi komitmen bahwa pemuda adalah calon pemimpin bangsa. Padahal pemuda tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Oleh sebab itu pemimpin yang dekat dengan pemuda adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, kata Sakhyan Asmara Deputi I Menpora, hari Sabtu (8/5) pada acara Kemah Bakti dan Sarasehan Pemuda/KNPI se Kalimantan di Bumi Perkemahan Panglima Batur Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Sakhyan mengatakan itu, karena banyaknya keluhan yang disampaikan para aktivis organiasasi kepemudaan, khususnya KNPI,bahwa pemerintah daerah masih kurang memberikan perhatian kepada kegiatan kepemudaan. Menurut Sakhyan, sesuai dengan amanat UU No 40 Tahun 2009, pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi pelayanan kepemudaan. Oleh karenanya para aktivis pemuda harus pandai meyakinkan pemerintah daerah agar pelayanan kepemudaan dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhannya.

Kegiatan Kemah Bakti yang diikuti 1.300 pemuda dari berbagai kabupaten/kota se Kalteng dan Kaltim itu juga menghadirkan Rizky Mulyawan alias Dick Doank. Acara Kemah Bakti Pemuda dan Sarasehan Pemuda/KNPI yang dibuka Bupati Barito Utara Ahmad Juliansyah ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan, antara lain dialog kepemudaan, penghijauan dan aktivitas cinta lingkungan, pertunjukan kesenian, bakti sosial dan kegiatan kepemudaan lainnya.(nis)

Kamis, 06 Mei 2010

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi kegiatan pembangunan kepemudaan


Jambi 4 Mei 2010: KNPI harus berperan aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dimanapun dia berada, dan benar-benar menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional. Demikian dikatakan Drs. A.M. Firdaus, MSi (Sekretaris Daerah Provinsi Jambi) dalam pembukaan Rapat Koordinasi Daerah KNPI Provinsi Jambi, Selasa 4 Mei di hotel Ratu kota Jambi. Hadir dalam kesempatan itu Drs. H. Sakhyan Asmara, MSP (Depuiti I Menpora RI), Walikota Jambi, Sekda Kabupaten Tebu, Ketua DPD KNPI Jambi Said Fariq, para ketua DPD KNPI dari berbagai propinsi, dan kabupaten/Kota se provinsi Jambi serta para tokoh pemuda Jambi.

Selanjutnya Firdaus mengatakan para pemuda harus mampu menciptakan iklim kondusif agar pemerintah dan masyarakat dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Dengan demikian investasi akan berjalan lancar, perekonomian semakin membaik, lapangan pekerjaan semakin terbuka dan para pemuda dapat mempertahankan hidupnya dengan cara yang benar. Sehubungan dengan itu, khusus dalam menyongsong pemilihan gubernur Jambi diharapkan agar KNPI memberikan kontribusi positif untuk terlaksananya Pemilukada yang aman, damai dan lancar".


Sebelumnya dalam kegiatan yang sama Sakhyan Asmara Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda mengatakan pemerintah harus konsisten dalam melaksanakan pembangunan kepemudaan. Tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam pembangunan kepemudaan harus sesuai dengan Undang-undang No 40 Tahun 2009, dimana Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi kegiatan pembangunan kepemudaan. Bila semua pihak patuh terhadap pelaksanaan Undang-undang tentang Kepemudaan, maka harapan untuk mewujudkan pemuda yang maju akan semakin cepat tercapai, tandas Sakhyan.

Sementara itu dalam laporannya, Said Fariq Ketua DPD KNPI Propinsi Jambi mengatakan bahwa Rapat Koordinasi Daerah ini dimaksudkan agar KNPI Jambi memiliki porogram konkrit untuk mengatasi permasalahan pemuda seperti masalah lapangan pekerjaan, partisipasi konkrit pemuda dalam pembangunan, serta sinkronisasi program antara sesama stakehorlders pembangunan kepemudaan di provinsi Jambi.

Selasa, 04 Mei 2010

Pertukaran Pemuda Indonesia Malaysia




Keterangan Gambar : Menteri Belia dan Sukan Malaysia sedang beramahtamah dengan Delegasi Indonesia



Berdasarkan
Memorandum of Understanding antara Pemerintah Indonesia c.q. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Kuala Lumpur dan Kementerian Belia dan Sukan Malaysia tahun 1979 telah disepakati adanya program Pertukaran pemuda Indonesia dan Malaysia. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk saling belajar/mengajar pengalaman dari kedua negara khususnya dan dunia internasional umumnya.

Bentuk program ini adalah kegiatan bersama pemuda Indonesia dan Malaysia di Indonesia dan Malaysia secara bergantian tiap tahun. Pada tahun 2009 sesuai dengan kesepakatan yang sudah ada, Indonesia mengirim delegasi ke Malaysia, sedangkan pada tahun 2010 Indonesia menerima kunjungan delegasi pemuda Malaysia yang rencananya akan ditempatkan di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.



Pencegahan Perilaku Korupsi merupakan Daya Tangkal yang Sangat Kuat dalam Memberantas Korupsi


Jakarta, 4 Mei: Membangun komitmen pemuda untuk anti korupsi merupakan bagian dari upaya membangun karakter pemuda sebagaimana diamanatkan Undang Undang No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaa. Demikian dikatakan Sakhyan Amsara Deputi I Menpora dalam Seminar Anti Korupsi yang dilaksanakan Gerakan Pemuda Anti Korupsi (Gepak) di Gedung Pertemuan Hotel Shantika Jakarta, senin 3 Mei 2010.
Komitmen untuk anti korupsi dapat dibentuk melalui proses penyadaran akan bahaya dan dampak dari perilaku korupsi. Dengan adanya kesadaran itu maka akan menimbulkan sikap pencegahan terhadap korupsi. Oleh sebab itu pencegahan perilaku korupsi merupakan daya tangkal yang sangat kuat dalam memberantas korupsi. Demikian ditegaskan Sakhyan didalam seminar yang dihadiri 200 para pelajar se Jakarta, para aktivis LSM anti korupsi dan para aktivis pemuda lainnya. Turut menjadi pembicara dalam seminar tersebut Didie A. Rachim (Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK), Harry Iskandar (Setditjend Dirjend Dikti Kemendiknas), Thariq Mahmud (Ketua Umum DPP GEPAK) dan Naswan Gunawan (Ketua Dewan Penasehat GEPAK).
Pemberantasan korupsi merupakan komitmen Presiden SBY, oleh sebab itu patut didukung oleh segenap lapisan masyarakat terlebih-lebih aparatur pemerintahan. Perilaku korupsi harus menjadi musuh bersama dan jangan sampai diwariskan kepada anak cucu. Oleh karenanya saat ini Presiden telah mengambil sikap tegas dan tanpa pandang bulu dalam memberantas korupsi. Lanjut Sakhyan. Itulah sebabnya Proses penyadaran terhadap bencana korupsi harus dilakukan sejak dini, mulai dari anak2, remaja, pemuda dan orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh Gepak saat ini adalah menyentuh para remaja dan pemuda yang patut didukung kesinambungannya.
Dalam kesempatan itu Thariq Mahmud Ketua Umum Gepak menyatakan bahwa Seminar dan pendidikan anti korupsi bagi kalangan remaja dan pemuda ini merupakan kerjasama Gepak dengan Kemenpora. Diharapkan kerjasama ini dapat diikuti oleh instansi lain dan sehingga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan mencapai sasaran yang diinginkan. Gepak mengasumsikan dalam periode 2010 sd. 2012 akan melakukan pendidikan anti korupsi sampai ke seluruh propinsi di Indonesia. Sebab negara Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam tidak seharusnya hidup dalam kekurangan. Masyarakatnya pasti sejahtera bila negara dikelola secara amanah. Tandasnya. (JM)

Kamis, 29 April 2010

JADIKAN PEMUDA PANCASILA SEBAGAI ORGANISASI YANG MODERN


JAKARTA, 29 April : Deputi Menegpora bidang Pemberdayaan Pemuda Sakhyan Asmara Kamis (29 April) sore menerima kunjungan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DKI Jakarta di ruang kerjanya. Kedatangan MPW Pemuda Pancasila DKI ini dalam rangka melaporkan rencana pelaksanaan Pelatihan Manajemen Keorganisasian bagi kader Pemuda Pancasila se-provinsi DKI Jakarta.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga menyambut baik rencana kegiatan Pelatihan Manajemen Keorganisasian Pemuda Pancasila DKI Jakarta, mengingat manajemen sangat penting artinya dalam menjalankan roda organisasi" demikian Sakhyan mengawali sambutannya, jadikan Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang modern, lanjutnya lagi.

Sementara itu, Sekjen MPW PP DKI Jakarta Samsir Rambe, menyampaikan terima kasih atas perhatian Kemenpora terhadap kegiatan pelatihan manajemen PP. "Diharapkan dengan pelatihan manajemen ini, para peserta bisa menimba ilmu dari para nara sumber, kemudian mengaplikasikannya dalam menjalankan roda organisasi," ujarnya.

Ketua OC Benni Wijaya melaporkan, bahwa kegiatan Pelatihan Manajemen ini akan diadakan di Graha Wisata Bupeta Cibubur Jakarta dengan 300 peserta yang dibagi dalam tiga angkatan. "Angkatan pertama pada awal Juni, angkatan kedua pertengahan Juni dan angkatan ketiga awal Juli," katanya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan mengelola organisasi dalam rangka mewujudkan organisasi yang modern, profesional, dan mandiri. "Selain itu memberikan keterampilan sistem pelaporan data base organisasi yang valid," ujarnya.

Saat menerima tamunya Deputi I didampingi Asdep pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Bambang Tri Joko, Kabid Organisasi Jonni Mardizal dan Kabid Program Hamka Hendra Noor. (JM)

Dukungan Bagi Pemuda Harus Seimbang dengan Anggaran


Jakarta: Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda pada Kementerian Pemuda dan Olah Raga Sakhyan Asmara mengingatkan pemerintah daerah agar memiliki komitmen serius untuk pemberdayaan pemuda. Hal ini dikatakan Sakhyan saat menerima Wakil Rakyat Kota Yogyakarta di Kantor Kemenpora Kamis (29/4) pagi.

"Pemuda diartikan banyak sekali, sebagai ujung tombak, generasi penerus bangsa dan macam-macam. Tapi kalau anggarannya kecil, ya tidak cocok. Kalau ada komitmen pemerintah daerah untuk pemberdayaan pemuda dan mengakui bahwa kader pemuda untuk masa depan, maka beri mereka 'peluru'," ujar Sakhyan.

Saat menerima Wakil Rakyat Kota Yogyakarta, Sakhyan didampingi Junusul Hairy (Deputi IV Bidang Pemberdayaan Olahraga) dan Lalu Wildan (Staf Khusus Bidang Kemitraan dan Pemuda).

Menurut Sakhyan, untuk tingkat pusat, anggaran bagi kegiatan kepemudaan sudah naik mencapai 100 persen. Akan tetapi, dukungan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah juga harus seimbang dengan prestasi dan hasil yang diberikan.

Rombongan Wakil Rakyat DPRD Kota Yogyakarta ini dipimpin Sinarbiyat Nujanat (Wakil Ketua I DPRD Kota Yogyakarta), didampingi Sujanarko (Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta), Suryanto (Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta) serta 10 anggota DPRD.

Sementara itu, Junusul mengatakan untuk mendapat dukungan dari pemerintah pusat, ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu, ada tanah yang sudah siap dibangun, ada dana sharing dengan perbandingan 70:30 serta komitmen pemerintah daerah untuk meneruskan pembangunan di daerah.(sumber www.kemenpora.go.id)