Kamis, 29 April 2010

JADIKAN PEMUDA PANCASILA SEBAGAI ORGANISASI YANG MODERN


JAKARTA, 29 April : Deputi Menegpora bidang Pemberdayaan Pemuda Sakhyan Asmara Kamis (29 April) sore menerima kunjungan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DKI Jakarta di ruang kerjanya. Kedatangan MPW Pemuda Pancasila DKI ini dalam rangka melaporkan rencana pelaksanaan Pelatihan Manajemen Keorganisasian bagi kader Pemuda Pancasila se-provinsi DKI Jakarta.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga menyambut baik rencana kegiatan Pelatihan Manajemen Keorganisasian Pemuda Pancasila DKI Jakarta, mengingat manajemen sangat penting artinya dalam menjalankan roda organisasi" demikian Sakhyan mengawali sambutannya, jadikan Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang modern, lanjutnya lagi.

Sementara itu, Sekjen MPW PP DKI Jakarta Samsir Rambe, menyampaikan terima kasih atas perhatian Kemenpora terhadap kegiatan pelatihan manajemen PP. "Diharapkan dengan pelatihan manajemen ini, para peserta bisa menimba ilmu dari para nara sumber, kemudian mengaplikasikannya dalam menjalankan roda organisasi," ujarnya.

Ketua OC Benni Wijaya melaporkan, bahwa kegiatan Pelatihan Manajemen ini akan diadakan di Graha Wisata Bupeta Cibubur Jakarta dengan 300 peserta yang dibagi dalam tiga angkatan. "Angkatan pertama pada awal Juni, angkatan kedua pertengahan Juni dan angkatan ketiga awal Juli," katanya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan mengelola organisasi dalam rangka mewujudkan organisasi yang modern, profesional, dan mandiri. "Selain itu memberikan keterampilan sistem pelaporan data base organisasi yang valid," ujarnya.

Saat menerima tamunya Deputi I didampingi Asdep pemberdayaan Lembaga Kepemudaan Bambang Tri Joko, Kabid Organisasi Jonni Mardizal dan Kabid Program Hamka Hendra Noor. (JM)

Dukungan Bagi Pemuda Harus Seimbang dengan Anggaran


Jakarta: Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda pada Kementerian Pemuda dan Olah Raga Sakhyan Asmara mengingatkan pemerintah daerah agar memiliki komitmen serius untuk pemberdayaan pemuda. Hal ini dikatakan Sakhyan saat menerima Wakil Rakyat Kota Yogyakarta di Kantor Kemenpora Kamis (29/4) pagi.

"Pemuda diartikan banyak sekali, sebagai ujung tombak, generasi penerus bangsa dan macam-macam. Tapi kalau anggarannya kecil, ya tidak cocok. Kalau ada komitmen pemerintah daerah untuk pemberdayaan pemuda dan mengakui bahwa kader pemuda untuk masa depan, maka beri mereka 'peluru'," ujar Sakhyan.

Saat menerima Wakil Rakyat Kota Yogyakarta, Sakhyan didampingi Junusul Hairy (Deputi IV Bidang Pemberdayaan Olahraga) dan Lalu Wildan (Staf Khusus Bidang Kemitraan dan Pemuda).

Menurut Sakhyan, untuk tingkat pusat, anggaran bagi kegiatan kepemudaan sudah naik mencapai 100 persen. Akan tetapi, dukungan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah juga harus seimbang dengan prestasi dan hasil yang diberikan.

Rombongan Wakil Rakyat DPRD Kota Yogyakarta ini dipimpin Sinarbiyat Nujanat (Wakil Ketua I DPRD Kota Yogyakarta), didampingi Sujanarko (Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta), Suryanto (Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta) serta 10 anggota DPRD.

Sementara itu, Junusul mengatakan untuk mendapat dukungan dari pemerintah pusat, ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu, ada tanah yang sudah siap dibangun, ada dana sharing dengan perbandingan 70:30 serta komitmen pemerintah daerah untuk meneruskan pembangunan di daerah.(sumber www.kemenpora.go.id)

GEMABUDHI BERPERAN STRATEGIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER PEMUDA.


Sebagai organisasi yang berbasis agama, Generasi Muda Budhis Indonesia (Gemabudhi) mempunya peran sangat strategis dalam membangun karakater pemuda, khususnya bagi pemuda Indonesia penganut agama Budha. Demikian dikatakan Sakhyan Asmara - Deputi I Menpora RI ketika Mewakili Menteri dalam acara pembukaan Raker Kerja Nasional Gemabudhi, selasa 27 April 2009 di Aula Tanjung Pesona Beach Resort Sungai Liat Bangka Belitung.
Membangun karakakter pemuda sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa manjadi hal sangat penting di Indonesia dewasa ini. Hal itu diksebabkan saat ini telah terjadi gelombang transkultur serta proses aktualisasi nilai kebebasan yang mulai tidak terkendali. Salah satu jalan yang ampuh dalam mengendalikan akibat buruk dari proses tersebut adalah dengan melakukan pembangunan karakter. Disinilah letak peran strategis Gemabudhi yang dapat dilakukannya melalui proses transformasi nilai sesuai agama yang dianut dikalangan anggota Gemabudhi, tegas Sakhyan.

Selanjutnya Sakhyan Asmara mengatakan bahwa peran Gemabudhi membangun karakter pemuda tidak hanya bertumpu kepada nilai2 agama, melainkan juga nilai2 kebangsaan. Dengan kenanggotaan yang mayoritas dari kalangan Etnis Tionghoa, Gemabudhi menjadi ujung tombak dlaam mengembangkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Kehadiran Gemabudhi dalam percaturan Organisais Kepemudaan nasional, telah menempatkannya sebagai warga negara yang berjarak sama dan mendapat pelayanan yang sama dengan Organisasi kepemudaan lainnya, sehingga karakter kebangsaan dapat terbangun bersamaan dengan kiprah Gemabudhi dalam berbagai kegiatannya. Demikian dijelaskan Sakhyan Asmara dihadapan ratusan peserta Rakernas Gemabudhi. Turut hadir dan memberikan sambutan Dirjend Bimas Agama Budha Kementerian Agama - Budi Setiawan, Gubernur Bangka Belitung diwakili Aisisten I, Ketua Umum DPP Gemabudhi Rony Hermawan dan Ketua Panitia Irfan, yang juga turut dihadiri tokoh pemuda Bangka Belitung Bambang Cakra Patijaya.
Dalam rangkaian Rakernas, para peserta juga melakukan penghijauan di Desa Rebok Kecamatan Sungai Liat Kabupaten Bangka, diikuti para Muspida dan masyarakat setempat. Penghijauan dilakukan dengan menanam 5000 pohon cemara dan pohon sengon di lahan kritis eks tambang timah yang secara simbolik dilakukan oleh Deputi Menpora RI bersama Muspida setempat. (JM)



Mataram, 18 April 2010
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga mengadakan kunjungan ke Mataram Nusa Tenggara Barat